Tim astronom yang salah satu anggotanya adalah Dr Gavin Ramsay dari
Observatorium Armagh menemukan bukti adanya tata surya atau sistem
keplanetan yang paling aneh. Dalam tata surya tersebut, dua planet
raksasa mengitari bintang ganda bernama UZ For yang terdiri dari bintang
katai merah dan katai putih.
Hasil observasi tim astronom itu dipublikasikan di jurnal
Monthly Notices of Royal Astronomical Society dengan
judul “Possible detection of two giant extrasolar planets orbiting the
eclipsing polar UZ Fornacis”. Jika kelak terbukti kebenarannya, maka
tata surya itu akan menjadi tata surya baru yang paling aneh.
Dalam sistem bintang ganda, dua bintang yang berpasangan akan
mengitari satu sama lain. Bintang katai merah dan katai putih pada
sistem UZ For juga mengalami hal serupa, dengan waktu revolusi hanya
beberapa jam. Karena bintang satu akan melewati muka bintang lain, dan
demikian sebaliknya, maka beberapa gerhana akan terjadi.
Sama
seperti gerhana Matahari dan Bulan, gerhana yang terjadi pada sistem
keplanetan tersebut sebenarnya bisa diperkirakan. Namun, dalam
observasi, para astronom menemukan fakta bahwa gerhana kadang terjadi
terlalu dini atau terlalu terlambat. Akhirnya, astronom berpendapat,
ada dua planet yang mengitari bintang ganda itu, membuat gerhana seolah
dini atau terlambat.
Berdasarkan perhitungan, dua planet yang
mengitari bintang ganda itu setidaknya memiliki massa masing-masing 6
dan 8 kali Jupiter. Sementara itu, waktu yang diperlukan oleh planet
untuk melakukan satu revolusi masing-masing 5 dan 16 tahun. Sistem
keplanetan ini terlalu jauh untuk secara langsung dicitrakan.
Sistem
bintang ganda menjadikan planet dalam sistem tersebut sangat tidak
bisa dihuni. Bintang katai putih secara terus-menerus mencuri material
dari permukaan bintang katai merah sehingga material seolah mengalir di
angkasa bak sungai. Material itu kemudian terpanaskan hingga jutaan
Kelvin, membanjiri sistem keplanetan dengan sinar-X yang mematikan.
Dengan
fakta itu, maka tak perlu berharap adanya planet yang memiliki
kehidupan di dalam sistem tersebut. Observasi bintang ganda dan dua
planet yang kemungkinan mengitarinya itu dilakukan dengan Southern
African Large Telescop (SALT) dan data hasil observasi selama 27 tahun
dari beberapa observatorium
Sumber