Thursday, April 12, 2012

5 Pasukan Elit Masa Lampau

1 romanian knight
cavalry roma merupakan pasukan berkuda roma yang sangat di takuti dan disegani
merupakan pasukan elit roma zaman medieval dan sangat ditakuti dunia

2 persian war elephant
adalah kekuatan utama bangsa persia dan pernah mencatatkan sejarah dalam peperangan melawan raja alexander agung


3 spartan warrior
 ksatria spartan adalah kesatria kebanggan yunani kuno yang legendaris walau akhirnya dikalahkan oleh romawi pada pertempuran corinth


4 samurai
 samurai adalah pasukan elit jepang yang memiliki kemampuan beladiri tangan kosong,pedang,panah,tombak dan berbagai jenis senjata jepang
dikenal dengan disiplin dan kepatuhan tingkat tinggi dimana merka akan bunuh diri jika di tangkap oleh musuh


5 mongolian warrior

adalah kesatria mongol yang sempat berjaya di bawah pimpinan gengis khan
sangat ditakuti dan hampir menguasai seluruh asia 


Tuesday, April 10, 2012

Lagu Iwak Peyek Plagiat?

Fenomena dan trend lagu berjudul 'Iwak Peyek' masih menjadi kontroversi.

Bagi yang sering  menonton Opera Van Java pasti tak asing dengan 'Iwak Peyek'. Berkat Sule, lagu yang memang sudah populer oleh Trio Macan jadi semakin dikenal masyarakat luas.
Setelah perseturan dengan Arek Band yang memegang hak asli lagu tersebut selesai, kini 'Iwak Peye' didera masalah baru. Kabar yang sedang beredar, lagu ini menjiplak dua lagu sekaligus.

Setelah perseturan dengan Arek Band yang memegang hak asli lagu tersebut selesai, kini 'Iwak Peye' didera masalah baru. Kabar yang sedang beredar, lagu ini menjiplak dua lagu sekaligus.

Lagu apa saja?

1. Mirip lagu punk
 

Di situs pengunggah video, youtube, lagu milik grup punk Cock Sparrer sedang ramai oleh komentar-komentar dari orang Indonesia yang memperdebatkan kemiripan lagu 'Take 'Em All' milik grup punk tersebut dengan lagu 'Iwak Peyek' versi Trio Macan.

Jumlah pengunjung video tersebut langsung melonjak tajam hingga 612,845 viewer. Video tersebut kebanyakan berisi komentar-komentar bernada sindiran dan tuduhan penjiplakan. Kedua lagu itu memiliki notasi serupa di bagian chorus.


Lirik Take 'em All:
 
Take ‘Em All: Take ‘em all, take ‘em all/ Put ‘em up against a wall and shoot ‘em/Short and tall, watch ‘em fall/Come on boys take ‘em all.
 
Lirik Iwak Peyek
Iwak Peyek: 'Iwak peyek, Iwak peyek/ Iwak peyek sego Jagong/ Sampek elek, Sampek tuwek/ Sampek matek, Tetap didukung.

2. Mirip lagu Olympiakos
 
Dilansir dari Detik.com, justru menyebut lagu 'Iwak Peyek' mirip lagu milik suporter pendukung Olympiakos.

Lirik tentu saja beda, namun lagi-lagi dua bar lagu 'Iwak Peyek' mirip dengan mars Olympiakos.
Bagaimana tanggapan sang pencipta lagu Iwak Peyek soal ini?

 
 

Pencipta lagu 'Iwak Peyek' Abah Imron (47) saat dikonfirmasi mengaku tak pernah mendengar mars Olympiakos. Pria dua anak itu mengatakan tidak pernah mengenal lagu pertandingan bola selain lagu 'Ole-Ole' yang marak di Eropa kala itu.

Selain itu, Abah Imron mengaku tidak terinspirasi lagu-lagu apapun. Apalagi lagu Olympiakos yang telah di-share melalui situs YouTube sejak Agustus 2006 silam.

"Saya nggak bisa bahasa Inggris, saya juga tidak bisa internetan," terang Abah Imron saat ditemui di rumahnya di kawasan Bagong Tambangan, Surabaya, Senin (9/4/2012).

Bagi Abah Imron, kemiripan antara nada lagu 'Iwak Peyek' dengan Olympiakos mungkin karena unsur kebetulan saja. Ia menyerahkan kepada masyarakat untuk menilai.

"Saya menciptakan lagu 'Iwak Peyek' juga nggak sengaja, nggak ada kemauan untuk mengkomersilkan. Daripada eyel-eyelan, ya terserah masyarakat yang menilai," seloroh Abah Imron.

Pria yang kesehariannya bekerja sebagai pekerja besi tua ini pun tak bisa menyembunyikan senyum geli saat ditontonkan video lagu Olympiakos Yunani di situs YouTube. "Iya ya, nadanya mirip. Saya baru tahu, lha wong saya ini orang ndeso, nggak bisa internetan," pungkasnya. 
 

Alasan Mengapa Lalat Susah Dipukul

Pernah merasa penasaran mengapa lalat sulit dipukul atau ditangkap?
 
Seorang ilmuwan bernama Dickinson mengaku telah memiliki jawaban atas pertanyaan tersebut. Ia mengatakan bahwa sekarang ia telah memiliki jawabannya.

Dickinson yang juga melakukan penelitian bersama Esther M dan Abe M Zarem, mengungkapkan bahwa ia telah menemukan rahasia tersebut setelah melakukan beberapa pengintaian dengan cara merekam manuver atau gerakan sejumlah lalat yang hendak dipukul dengan menggunakan kamera digital canggih yang dapat merekam benda kecil dan mikroskopis dengan kecepatan dan resolusi tinggi.
 
Penelitian yang mereka hasilkan menemukan bahwa lalat dapat mengenali ancaman dengan cepat berdasarkan lokasi ancaman. Otaknya akan langsung segera mengkalkulasi dengan cepat seberapa jauh ancaman terhadap dirinya sebelum memutuskan untuk mengepakkan sayap dan terbang. Setelah ia memprediksi arah ancaman, kemudian kakinya bertumpu untuk terbang ke arah yang berlawanan. 

Semua persiapannya untuk segera meloloskan diri dapat dilakukan serangga ini dengan sangat cepat, yaitu hanya membutuhkan waktu 100 milidetik (1/100 dari 1 detik) setelah ia mendeteksi adanya ancaman bahaya.

“Hal tersebut sangatlah luar biasa karena membuktikan begitu cepatnya otak lalat untuk dapat memproses informasi sensorik yang kemudian menjadi respons gerakan yang hampir menyerupai gerakan refleks,” ujar Dickinson.
 
Bahkan, lalat mampu mengatur postur tubuhnya sesuai besar ancaman. Hal ini menjelaskan bahwa lalat telah mengintegrasikan dengan sangat baik antara informasi visual yang diterima dari mata dan informasi metasensorik di kakinya. 

Temuan ini memberikan petunjuk lebih dalam mengenai sistem saraf lalat dan membuktikan bahwa di otak seekor lalat terdapat suatu sistem pemetaan posisi ancaman yang sangat kompleks dan berlangsung sangat cepat.
 
“Ini adalah sebuah bentuk transformasi rangsangan yang kemudian menjadi gerakan yang kompleks dan penelitian kami selanjutnya adalah berusaha untuk mencari bagian otak yang mengaturnya,” ujarnya.
 
Berdasarkan hasil penelitiannya tersebut, Dickinson juga memberikan tips ampuh untuk memukul K.O hewan ini. 

Ia menyarankan bahwa saat yang paling efektif untuk memukul lalat adalah bukan pada saat posisinya siap terbang. Hal tersebut dikarenakan waktu yang dibutuhkan oleh gerakan tangan sewaktu terangkat hingga saat gerakan memukul tentunya memerlukan waktu yang relatif lama dan lebih dari 100 milidetik dan biasanya sungguh sulit bagi manusia untuk dapat melakukan pukulan yang akurat dengan waktu 1/100 detik.
 

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management