Wednesday, March 21, 2012

Angin Kencang Hantam Ambon, Puluhan Rumah Warga Rusak



Angin kencang disertai hujan mengantam wilayah Kota Ambon dan sekitarnya, Minggu (18/3) pagi. Angin kencang yang terjadi sekitar pukul 03.30 WIT itu, menurut Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, I Made Dwi Wiratmadja kecepatannya mencapai stadiun maksimum 42 Knot.
Wiratmadja menjelaskan, angin kencang yang terjadi di wilayah Ambon itu, diakibatkan terjadinya perubahan cuaca atau pancaroba dari musim tropis ke musim timur, dan angin seperti itu akan masih terjadi.
“Kami tidak dapat memprediksi kapan angin kencang ini akan berhenti, karena perubahan musim pancaroba ini masih terus berlanjut,” jelasnya kepada Siwalima melalui telepon selulernya, Minggu (17/3).
Wiratmadja menambahkan, dimusim pancaroba ini pertumbuhan awan secara kontentif. Selain itu, ada fenomena global di bagian selatan akibat terjadinya badai Lua mengakibatkan beberapa wilayah di Pro­vinsi Maluku, seperti Maluku Tenggara, Maluku Tenggara Barat (MTB) akan terjadi angin kecang dan gelombang yang tinggi yang bisa mencapai lima meter.
Akibat angin kencang Minggu subuh itu menyebabkan puluhan rumah di beberapa wilayah di Kota Ambon mengalami kerusakan.
Pantauan Siwalima, seperti di daerah Galunggung Kecamatan Sirimau, kurang lebih lima unit rumah warga mengalami kerusakan, satu di antaranya, yakni milik keluarga Rajap yang berlokasi di RT 003/RW 006, dimana seluruh atapnya rumahnya terlepas diterjang angin.
Sementara di Jalan Dr. Siwabessy, Batu Gantung, juga tumbang pohon besar dan menimpa kabel listrik hingga putus. Petugas Dinas Kebersihan Kota Ambon bersama warga setempat bergegas membersihkan pohon tersebut, sehingga tak menghalangi arus lintas.
Di kawasan Belakang Soya, pohon beringin tumbang dan menimpa tiang listrik yang ada di lokasi tersebut hingga roboh.
Sama halnya di Jalan Martha Crhistina Tiahahu, sejumlah pohon akasia juga tumbang menutupi badan jalan. Namun warga setempat bahu-membahu membersihkannya.
Pohon mangga juga tumbang di kawasan Bere-Bere, dan menimpah sejumlah tiang telepon hingga patah.
Pohon mangga ini menimpah dapur keluarga Fin Hehanussa, hingga mengalami kerusakan.
Tak hanya itu, di daerah Kayu Putih pohon mangga juga tumbang dan menimpa teras rumah dari keluarga Alfons.
Kapolsek Sirimau, AKP Agung Tribawanto kepada Siwalima, melalui telepon selulernya juga menuturkan, sejumlah pohon juga tumbang di kawasan Taman Makmur dan menyebabkan kerusakan pada pagar area Museum Siwalima.
Kapolsek Teluk Dalam, AKP Sarah Lessil mengungkapkan, akibat dari angin kencang tersebut menye­babkan pohon besar tumbang di kawasan Batu Koneng dan menimpa sebuah mobil angkot jurusan Poka Perumnas, sehingga kaca angkot tersebut pecah, tetapi tidak sampai melukai pengemudi.
Selain itu, satu rumah milik keluarga Nurdin Tuhuteru juga mengalami kerusakan.
Sedikitnya tiga unit rumah warga Negeri Kilang Kecamatan Leitimur Selatan juga mengalami rusak berat, masing-masing rumah keluarga Jakobis Latuheru, Jemi Latuheru dan Yopi de Fretes. Akibatnya ketiga keluarga sementara mengungsi di rumah keluarga mereka.
“Tidak ada yang korban. Kita hanya berharap ada bantuan pemerintah daerah karena ini bencana. Rumah kami semua rusak berat dan sekarang tinggal di rumah saudara,” ujar salah satu korban, kepada Siwalima.
Tak hanya di negeri Kilang, satu dapur milik keluarga A Salamena di Negeri Hatalai juga mengalami kerusakan serta toko milik Keluarga A Ririhena juga rusak berat.
Akibat angin kencang menyebabkan pemadaman listrik di Kota Ambon, dan sekitarnya.
Turunkan Penumpang di Yos Sudarso
Cuaca ekstrim yang melanda wilayah Kota Ambon berdampak pula pada aktivitas KM. Elisabeth, yang akhirnya terpaksa menurunkan penumpang, Minggu (18/3) subuh di Pelabuhan Yos Sudarso.
“KM Elisabeth tambat di Pelabuhan Yos Sudarso karena situasi dermaga Pelabuhan Slamet Riyadi terjadi angin kencang yang disertai dengan arus yang kencang pula sehingga KM Elisabeth terpaksa bersandar di Pelabuhan Yos Sudarso,” jelas Kapolsek KP3, Gulham Nabi Pasaribu kepada Siwalima, Minggu (18/3).
“Jumlah penumpang yang diturunkan sebanyak 143 orang di Pelabuhan Yos Sudarso dengan muatan sebanyak 2 ton. Tetapi semua dalam keadaan baik dan situasi aman terkendali,” jelasnya lagi.
Setelah seluruh penumpang diturunkan dan cuaca telah membaik, KM. Elisabeth kembali ke Pelabuhan Slamet Riyadi.

0 comments:

Post a Comment

Cara Berkomentar untuk yang tidak memiliki blog:
1. Klik selec profile --> pilih Name/URL
2. Isi nama kamu dan Kosongkan URL atau isi dengan alamat fb kamu
3. Klik Lanjutkan
4. Ketik komentar kamu dan publish
Form komentar ini tanpa moderasi dan verifikasi, jangan kirim SPAM ya..

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management